Ikon Fisika Modern

Richard Phillips Feynman

Feynman adalah ikon dalam fisika modern. Ibarat mereka harus bisa menguasai mekanika klasik dan elektromagnetik sebelum sah belajar fisika, mereka juga harus mengenal Feynman sebelum mengaku dirinya fisikawan.

Artikel ini telah dimuat di CAKRAWALA, suplemen surat kabar Pikiran Rakyat edisi Kamis 9 Desember 2004, dengan judul Richard Philips Feynman, Tokoh Fisikawan Modern. ##Biogragri singkat## >Ada dua jenis orang jenius. Para jenius biasa yang melakukan sesuatu yang hebat, namun mereka pergi dengan meyakinkan kita bahwa kita pun bisa melakukan hal serupa asal kerja keras. Lalu ada penyihir, dan kita sulit mengerti bagaimana mereka melakukan hal-hal hebat tersebut. Dan Feynman adalah penyihir. Itulah ungkapan yang dilontarkan Marc Kac, seorang matematikawan, terhadap koleganya Feynman. Pria berdarah yahudi ini dilahirkan pada 11 May 1918 di Far Rockaway, New York, Amerika Serikat. Ayahnya seorang sales pakaian seragam militer, mendidiknya dengan beraneka ragam ilmu pengetahuan alam. Hal ini ternyata memancing sifat ingin tahu yang besar dari Feynman muda yang kemudian berperan besar dalam karirnya nanti. Saat 12 tahun, Feynman muda memiliki laboratorium yang dibuatnya sendiri. Di sana dia membuat percobaan listrik, membuat radio sederhana, sampai menjadi teknisi radio panggilan amatir. Tidak hanya itu, dia juga bermain-main dengan percobaan kimia sederhana yang bahan-bahannya diambil dari dedaunan dan bumbu masak ibunya. Selesai menyelesaikan kuliah sarjananya di Fisika Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1939, Feynman meneruskan pendidikannya ke Princeteon University. Di sanalah dia bertemu dan digembleng oleh astro-fisikawan terkenal: John Wheeler. Ketika Feynman menjadi pembicara saat seminar berkala (student seminar), tidak tanggung-tanggung John Wheeler mengundang beberapa fisikawan tersohor saat itu termasuk Albert Einstein! Dan kenyataannya Einstein pun datang dan ikut bertanya. Feynman menyelesaikan Ph.D-nya pada tahun 1942. Selepas dari Princeton, Feynman bergabung dengan Proyek Manhattan, proyek pengembangan bom atom pertama itu. Dia ditempatkan di Los Alamos untuk mengerjakan teori-teori penguraian inti atom sebagai sumber energi bom atom. Di sana dia bertemu Hans Bethe (Nobel 1967) dan Robert Oppenheimer (Kepala proyek di Los Alamos). Selama di Los Alamos, karakter keingintahuannya yang besar menyihir semua orang. Tidak hanya kesuksesannya menyelesaikan banyak permasalahan dan membantu Amerika Serikat membuat bom atom pertama, tapi juga keusilannya dalam memakai konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Dia terkenal sebagai tukang buka kunci, laci, dan brangkas handal. Jendral Leslie Groves, seorang militer yang memimpin proyek di Los Alamos terpaksa memerintahkan untuk mengganti semua brangkas di kantor karena ulah Feynman yang sukses menjebol semua kunci tanpa merusaknya. Andil Feynman sangat besar dalam kesuksesan proyek Manhattan. Setelah proyek ini selesai, Feynman menjadi rebutan banyak univeristas untuk menjadi guru besar. Feynman memutuskan untuk bergabung dengan Cornell University (1945 – 1950), kemudian pindah ke California Institute of Technology (Caltech) dan tahun 1959 diangkat menjadi Tolman professor of physics di universitas tersebut. Kemampuannya menjelaskan fisika yang rumit begitu sederhana dan indah, membuatnya terkenal dan tersohor dikalangan ilmuwan. Tahun 1961 Feynman sempat menyediakan dirinya mengajar ilmu fisika dasar untuk para mahasiswa baru tahun pertama. Kuliahnya dihadiri tidak hanya dari mahasiswa sendiri, tapi juga oleh mahasiswa senior, para peneliti, bahkan profesor! Rekamanan kuliahnya dirangkum dalam buku 3 volum: The Feynman Lectures on Physics, buku yang menjadi kitab suci para fisikawan muda. ##Kuantum Elektrodinamika## Sumbangan terbesar Feynman di dunia Fisika adalah di bidang Elektrodinamik Kuantum, sebuah teori kuantum yang menjelaskan interaksi cahaya dan materi (light – matter interaction). Teori ini adalah teori kuantum tersukses sejauh ini, yang kecocokannya dengan hasil eksperiman ibarat mengukur jarak Surabaya – Bandung dengan ketelitian lembaran helai rambut! Teori Elektrodinamik Kuantum dirintis oleh pakar kuantum Paul Dirac, Werner Heisenberg, Wolf Pauli, dan Enrico Fermi pada tahun 1920-an. Feynman berhasil menyelesaikan teori ini. Selain itu kontribusinya adalah “Diagram Feynman”, yang menyingkatkan kalkulasi berlembar-lembar menjadi sepotong diagram sederhana yang mudah diinterpretasikan secara fisik. Diagram Feynman ini akhirnya dipakai secara luas dalam mempelajari interaksi antar partikel.


Diagram Feynman menjelaskan bagaimana 2 elektron saling tolak-menolak ketika berdekatan dengan mempertukarkan foton.
Untuk idenya yang sangat brilian ini, Feynman mendapatkan hadiah Nobel Fisika tahun 1965, bersama Julian Schwinger (Amerika Serikat) dan Shinichiro Tomonaga (Jepang). Mereka bertiga berkontribusi sama dalam Elektrodinamik Kuantum tapi berbeda metoda matematikanya. Tidak hanya itu, Feynman juga bekontribusi pada beberapa area fisika lainnya. Sebut saja Teori Helium Cair (bersama fisikawan Rusia L. D. Landau), Teori Peluruhan Beta, Teori Parton yang mengantarkan kita pada pemahaman Quark, dan juga terlibat pada perintisan teknologi nano dan komputer kuantum. Ciri khasnya dalam mencari solusi masalah seperti sihir: metoda yang dipakai tidak rumit, tepat sasaran, dan bisa dimengerti oleh orang awam sekalipun! ##Fisika sebagai permainan## Tidak seperti fisikawan lainnya yang begitu serius membidani fisika dan ilmu sains lainnya, Feynman justu menjadikan fisika sebagai sebuah permainan yang mengasikan. Keingintahuan yang tinggi dan kecintaannya bermain-main dengan fisika telah melibatkannya dalam berbagai petualangan. Petualangan-petualangan yang sangat inspriratif, seru, sekaligus usil terangkum dalam dua buku biografinya: “Surely you are joking, Mr. Feynman” (1985) dan “What do you care what people think” (1989). Feynman sempat berprofesi sebagai penabuh gendang festival ketika menjadi profesor tamu di University of Rio, Brazil. Dia juga berlatih menggambar dan beberapa karyanya pernah dipublikasikan atas nama “Ofey”. Petualangannya paling terkenal adalah ketika berhasil memecahkan misteri meledaknya Challenger 1986. Feynman mungkin bukan yang paling pintar di zamannya, tapi dia sudah berhasil membuat fisika menjadi ilmu yang mengasikkan. Cara dia memecahkan masalah dan menjelaskannya dalam tulisan dan ceramahnya menjadi inspirasi ribuan fisikawan muda modern. Jika anda belajar fisika tidak kenal Feynman, ibarat menggemari sepak bola namun tidak kenal Pele atau Maradona. Feynman menderita kanker usus, dan meninggal

Comments

Popular posts from this blog

Fungsi Gelombang dan Probabilitas

Makalah pembiayaan pendidikan

contoh soal persamaan gelombang