DAVOS — Investasi-investasi dan kebijakan-kebijakan dalam memerangi perubahan iklim akan meletakkan ekonomi dunia dalam proses perjalanan menuju pemulihan kembali dan membantu mendinginkan planet, utusan-utusan Forum Ekonomi Dunia mengatakannya pada 23 Januari 2008.

Meskipun pertemuan itu didominasi oleh resesi global, perubahan iklim merupakan isu sentral bagi para pembuat kebijakan dan para pimpinan bisnis yang ingin mengurangi ketergantungannya pada impor bahan bakar fosil yang kotor dan mendukung pertumbuhan industri yang mampu menciptakan lapangan kerja.

“Dalam beberapa hal perubahan iklim adalah lebih diperhatikan,” kata Frances Beinecke, presiden lingkungan Amerika dari grup Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam.

“Merancang suatu energi masa depan baru yang mana lebih banyak menjadi pusat perhatian pembicaraan dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, yang mana dipertimbangkan adanya semacam penambahan.”

Seandainya di sana ada keoptimisan apasaja terhadap seluruh potensi yang ada bagi kebijakan-kebijakan lingkungan baru yang agresif dan investasi-investasi besar dalam membangun energi-energi yang dapat diperbaharui untuk menciptakan “lapangan kerja hijau”, Presiden AS, Barack Obama, dapat memberikan banyak kredit bantuan.

Uang untuk proyek-proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin, yang mana terus mengalir sampai pada suatu tingkat kecepatan yang akhirnya meledak selama hampir dua tahun terakhir, dan yang mengering pada akhir tahun lalu karena kekeringan kredit dan jatuhnya harga minyak yang mengurangi ketertarikan investor pada energi hijau (ramah lingkungan).

Bagaimanapun juga Obama telah berbuat sesuatu dalam mewujudkan energi yang bersih dan yang didukung oleh bagian efisiensi paket pendorong ekonominya sebesar $825 miliar.

“Kabar buruk bagi kita adalah sangat rendahnya harga minyak yang kita lihat sekarang ini, tetapi … kita sangat yakin dari apa yang kita dengar dari perkataan Obama,” kata Steen Riisgaard, kepala eksekutif dari Novozymes Denmark, seorang pembuat enzim untuk produksi etanol.

Perwakilan Energi Internasional mengatakan semua pemerintahan juga seharusnya mencari solusi untuk menghijaukan seluruh rencana pendorongnya.

“Jika semua pemerintah menghabiskan uang untuk suatu paket pendorong ekonomi, maka mengapa tidak menghabiskannya pada ener-gi-energi yang dapat diperbaharui?”

Direktur eksekutif IEA (International Energy Agency/Perwakilan Energi Internasional) Nobuo Tanaka mengatakan, “Itu akan mendorong ekonomi jangka pendek dan akan terus bertahan dalam jangka panjang. Anda membunuh dua ekor burung dengan sebuah batu.”

Tetapi banyak proyek-proyek energi sepertinya tidak bisa selesai dengan cepat. Para analis sudah mengatakan rencana Obama untuk memperbaharui jaringan kekuasaan negara, sebagai contoh dalam menghadapi proses perijinan yang panjang.

Pertumbuhan yang rendah karbon
Beberapa utusan berhati-hati untuk percaya karena emisi yang sedang turun sekarang ini juga disebabkan oleh adanya resesi sehingga berakibat pada pengurangan pabrik-pabrik.

“Itu tidak seharusnya memberi kita suatu alasan untuk bersenang-senang,” kata Steve Howard, CEO dari organisasi Grup Iklim. “Pada saat ekonomi berjalan, emisi akan mulai naik. Segala macam pertumbuhan perlu menjadi karbon yang rendah.”

Selain rencana pendorong ekonominya Obama berjanji untuk mulai membalik kebijakan-kebijakan lingkungan dari mantan Presiden, George W. Bush, lebih awal minggu ini dengan langkah-langkah memberi kebebasan negara-negara untuk sejauh mana membatasi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas)nya dari kendaraan bermotor.

Para ahli lingkungan menjelaskan gerakan itu bagaikan suatu perubahan besar dalam kebijakan Amerika Serikat. Di bawah pemerintahan Bush, orang-orang Eropa memandang AS seperti suatu penghadang jalan terhadap tindakan global pada perubahan iklim.

Meskipun begitu, sebagian ahli lingkungan mengatakan rencana-rencana Obama belum berjalan cukup jauh.

Obama ingin memangkas emisi Amerika kembali ke tingkat-tingkat 1990 sampai 2020, tetapi menteri lingkungan Afrika Selatan Marthinus van Schalkwyk mengatakan ini jauh dari cukup terhadap pemangkasan yang dibutuhkan.

“Itu masih berkurang 25-40 persen tetapi setidak-tidaknya tanda-tandanya meyakinkan,” katanya.
Banyak utusan yang mengatakan mereka berharap semangat itu terus berlanjut.

Jim Rogers, kepala eksekutif Duke Energy Corp sebuah perusahaan tenaga AS, mengatakan ia berharap para pembuat undang-undang dan pemerintah AS mendorong maju dengan rencana-rencana untuk memerintahkan pemangkasan emisi melalui suatu pola modal dan dagang.

“Jika perundang-undangan itu dapat lolos pada 2009, maka masa ‘siap’ dapat menjadi dua sampai empat atau tiga sampai lima tahun,” katanya. “Itu bertepatan dengan berakhirnya Kyoto.”

Periode pertama protokol Kyoto menetapkan target untuk mengurangi emisi karbon yang akan berakhir pada 2012. Pemerintah-pemerintah dari seluruh dunia akan bertemu di Kopenhagen pada akhir tahun ini dalam mengupayakan suatu perjanjian kesepakatan untuk menggantikannya. (Reuters/pls)

Comments

Popular posts from this blog

Makalah pembiayaan pendidikan

Fungsi Gelombang dan Probabilitas

contoh soal persamaan gelombang